Pengertian Interaksi Sosial Adalah : Syarat, Karakteristik, Faktor, Bentuk dan Contoh Interaksi Sosial
Apa itu interaksi sosial? Apa saja bentuk dan contoh interaksi sosial? Untuk lebih memahami mengenai pengertian, ciri dan faktor interaksi sosial, marilah kita baca penjelasan dibawah ini.
Pengertian Interaksi Sosial
Definisi interaksi sosial adalah sebuah landasan dari hubungan dalam bentuk tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang diterapkan dan berlaku dalam masyarakat. Atau ada juga yang mengatakan bahwa arti interaksi sosial adalah hubungan timbal balik dalam masyarakat akibat komunikasi yang terjadi antar individu dengan individu lain lewat tindakan tertentu.
Dengan kata lain interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok.
Baca Juga : Pengertian Realitas Sosial
Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami mengenai arti interaksi sosial, marilah kita lihat definisi interaksi sosial menurut pandangan beberapa ahli di bawah ini, diantaranya :
1. Astrid. S. Susanti
Menurut Astrid. S. Susanti, pegertian interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menciptakan konsisten hingga memungkinkan pembentukan struktur sosial. Hasil interaksi sangat tergantung pada nilai, arti serta interpretasi yang diberikan pihak yang terlibat didalamnya.
2. Selo Soemardjan
Menurut Selo Soemardjan, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu, pada berbagai segi kehidupan bersama.
3. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, pengertian interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara berhubungan yang dapat dilihat apabila individu dengan kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem juga hubungan sosial.
4. Macionis
Menurut Macionis, pengertian interaksi sosial adalah proses aksi dan reaksi yang dilakukan seseorang dalam berhubungan dengan orang yang lainnya.
5. Bonner
Menurut Bonner, pengertian interaksi sosial adalah suatu hubungan antar dua individu atau lebih, yang saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki perilaku individu lainnya.
Baca Juga : Pengertian Gerakan Sosial
Syarat Interaksi Sosial
Ada dua syarat terjadinya interaksi sosial, antara lain adalah kontak sosial dan komunikasi, berikut adalah penjelasannya :
1. Kontak Sosial
Kontak sosial adalah hubungan antar pihak yang ikut berinteraksi baik berupa percakapan, bertatapan atau bersalaman. Kontak sosial bisa dilakukan dengan atau tanpa hubungan fisik.
Sifat dari kontak sosial bisa berupa positif dan negatif. Contoh kontak sosial positif adalah yang mengarah kepada Kerjasama atau ikatan kekompakan. Sedangkan kontak sosial negatif adalah yang mengarahkan kepada konflik atau pertentangan.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah aktivitas saling menafsirkan perilaku baik itu gerakan fisik, perasaan, sikap juga pembicaraan.
Karakteristik Interaksi Sosial
Karakteristik interaksi sosial diantaranya :
- Melibatkan lebih dari satu pihak.
- Memiliki maksud dan tujuan jelas.
- Terjadi komunikasi di antara pihak yang terlibat kontak sosial.
- Terdapat dimensi waktu yang nantinya menentukan sikap aksi saat berlangsung.
Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
Di bawah ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi interaksi sosial, diantaranya seperti :
- Sugesti, yaitu pemberian pengaruh atau rangsangan kepada seseorang, agar orang tersebut berpandangan sama dengan pemberi sugesti.
- Motivasi, yaitu dorongan atau proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seseorang untuk mencapai tujuan.
- Empati, yaitu rasa tertarik seseorang terhadap orang lain secara emosional .
- Imitasi, yaitu tindakan meniru sikap, tindakan, tingkah laku atau penampilan fisik pihak tertentu.
- Simpati, yaitu proses kejiwaan individu yang merasa tertarik atau terhubung dengan individu lain.
- Identifikasi, yaitu kecenderungan atau keinginan dalam diri individu untuk menyamakan dirinya dengan orang lain.
Bentuk Interaksi Sosial
Terdapat dua jenis bentuk interaksi sosial, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif. Berikut ini adalah penjelasannya :
A. Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah pada hal positif, dimana proses ini bersifat membangun dan mampu mempererat hubungan solidaritas dalam masyarakat sehingga terbentuk satu kesatuan yang lebih erat.
Jenis-jenis interaksi sosial asosiatif diantaranya adalah :
- Kerja Sama, yaitu suatu usaha bersama yang dilakukan pihak yang berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama, seperti gotong royong, koalisi dan lain sebagainya.
- Asimilasi, yaitu proses menggabungkan kebudayaan pihak yang terlibat sehingga mereka merasakan keberadaan kebudayaan baru milik bersama.
- Akomodasi, yaitu proses sosial untuk menenangkan pertentangan yang terjadi diantara dua pihak atau lebih, seperti mediasi, arbitrase, kompromi, koersi dan lainnya.
- Adaptasi, yaitu proses penyesuaian diri yang dilakukan individu atau kelompok yang sebelumnya berkonflik atau bertentangan dengan tujuan mengurangi ketegangan akibat konflik yang terjadi.
- Akulturasi, yaitu proses penerimaan unsur kebudayaan asing yang masuk tanpa menghilangkan kepribadian dari unsur kebudayaan yang sebelumnya sudah ada.
- Paternalisme, yaitu proses peralihan kekuasaan oleh kelompok pendatang terhadap kelompok anak negeri, baik dalam bidang ekonomi, perdagangan, pertanahan, permodalan, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Masalah sosial seperti ini harus diselesaikan dengan cepat agar tidak muncul kebencian dan konflik antara kaum pendatang dan warga pribumi.
B. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah pada hal negatif, yang umumnya akan sengaja melakukan pertentangan dengan individu atau kelompok lainnya dalam pencapaian tujuan tertentu (oposisi).
Jenis-jenis interaksi sosial disosiatif diantaranya adalah :
- Kompetisi, yaitu proses saling bersaing antara pihak yang satu dengan pihak lain secara bersih tanpa ancaman atau kekerasan untuk mencapai tujuan tertentu.
- Kontraversi, yaitu bentuk interaksi sosial yang terjadi antara persaingan dan perselisihan, atau sikap menentang dengan tersembunyi agar tak terjadi konflik terbuka. Sikap ini ditandai dengan ketidakpastian, keraguan, penolakan dan penyangkalan dengan tak mengungkapnya secara terbuka.
- Konflik, yaitu interaksi sosial negatif dimana suatu pihak berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang atau menghilangkan pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan.
Interaksi Sosial Berdasarkan Jumlah Pelakunya
Jika dilihat berdasarkan jumlah pelakunya, bentuk interaksi sosial dibedakan menjadi beberapa jenis, berikut penjelasannya :
1. Interaksi Antar Individu
Interaksi antar individu ini terjadi dengan memberi rangsangan satu sama lain dimana individu yang terpengaruh akan memberikan respon. Reaksinya pun beragam, bisa berupa perkelahian, saling menegur, berbincang atau bahkan hanya saling mendiamkan.
2. Interaksi Antar Individu dan Kelompok
Interaksi jenis ini biasanya terjadi ketika kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok, contohnya interaksi antara pembicara dengan anggota seminar.
3. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Interaksi antara kelompok dengan kelompok menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok telah menjadi satu kesatuan bagi kelompoknya, begitu juga dengan kelompok lainnya dimana kedua kelompok tersebut memiliki kepentingan tertentu.
Contohnya team futsal A berhadapan dengan team futsal B, dimana tiap pemain memiliki peran berbeda tapi pada dasarnya mereka bermain untuk kepentingan bersama (kelompok).
Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian interaksi sosial, syarat, ciri, faktor, jenis dan bentuk interaksi sosial. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pembaca.