Ternak Lele : Cara Memulai Bisnis Budidaya Ikan Lele
Bagaimana cara memulai ternak lele? Ternak Ikan Lele adalah salah satu peluang usaha yang menjanjikan keuntungan besar. Alasannya karena kebutuhan pasar terhadap ikan lele sangat tinggi, dan ikan lele juga termasuk ikan yang pembiakan dan perawatannya lebih mudah dibanding dengan jenis ikan lainnya. Disini kita akan mengulas tentang proses memulai bisnis Budidaya atau Ternak Ikan Lele.
Mempersiapkan Kolam
Kolam ikan lele bisa dibuat dengan manual, kita bisa membat kolam digalian tanah, membuat kolam dari semen atau bisa membuat kolam dari terpal. Yang harus diperhatikan adalah ukuran kolam harus disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan diternakkan. Ada baiknya membuat kolam dengan ukuran besar untuk mencegah ikan mati akibat kekurangan oksigen.
Kita juga harus menunggu 3-4 hari untuk menempatkan bibit ikan lele pada kolam yang sudah kita buat tadi, tujuannya adalah untuk membiarkan tumbuhnya lumut pada kolam buatan tadi, juga untuk pembentukan fitoplanton yang akan menetralkan kolam supaya tidak berkeruh.
Baca Juga : Pengertian Budidaya
Memilih Bibit Unggul Untuk Pembiakan
Kenapa disebut bibit unggul? Pasti semua ada sebabnya. Alasannya adalah karena bibit unggul memang terbukti lebih sulit terkena penyakit dan ukurannya juga akan jauh lebih besar dari ikan lele yang biasa. Pemilihan bibit unggul sendiri bisa lihat dari bibit ikan lele yang gesit dan agresif ketika diberi makan dan dari warnanya yang sedikit lebih cerah.
Menenebarkan Bibit Pada Kolam
Ada satu kebiasaan yang salah yang sering kali dilakukan peternak lele ketika menebarkan bibit lele kedalam kolam. Peternak lele sering kali menebarkan bibit ikan lele sekaligus untuk menghemat waktu dan tenaga. Padahal bibit ikan bisa mengalami stres, sakit bahkan hingga menyebabkan kematian. Proses ini sebaiknya dilakukan pada pagi atau malam hari, karena pada waktu tersebut ikan lele biasanya lebih tenang.
Sangat disarankan untuk menggunakan wadah terlebih dahulu seperti baskom atau ember. Masukkan bibit ikan lele kedalam wadah, dan biarkan tinggi air pada wadah dan kolam sejajar. Biarkan bibit lele dengan sendirinya masuk dalam kolam dan beradaptasi secara bertahap di habitat barunya
Memisahkan Ikan Lele Berdasarkan Ukuran
Jika ikan lele sudah berusia 3 minggu, akan terlihat perbedaan yang mencolok dari ukuran ikan lele. Ini wajar karena tidak mungkin setiap ikan mendapat porsi makan yang sama. Proses ini sangat penting karena bila tidak dilakukan dengan benar bisa dipastikan beberapa ikan lele kita akan mati. Kita tahu kalau ikan lele suka memakan sesama, atau biasa disebut kanibal.
Jadi untuk menekan atau bahkan menghindari resikonya, kita bisa memisahkan ikan lele yang kecil dan yang besar di kolam berbeda. Selain karena takut ikan yang lebih besar memakan ikan yang lebih kecil, pastinya juga karena ikan yang lebih kecil akan kalah bersaing dengan ikan besar saat berebut makanan.
Baca Juga : Pengertian Agrikultur
Menjaga Kondisi Air Kolam
Ikan lele tidak suka hidup di air yang jernih, justru ikan lele akan lebih nyaman hidup di air yang berlumut. Ikan lele bahkan sanggup hidup dalam air yang berlumpur, meski demikian kita tetap tidak boleh sembarang memasukkan air ke dalam kolam, karena ditakutkan air tersebut mengandung parasite atau bakteri yang memicu penyakit pada ikan lele.
Warna ideal untuk air kolam ikan lele adalah hijau, dan air pada kolam ikan lele akan berubah menjadi merah ketika sudah dewasa dan siap panen.
Mengatur Tingkat Kedalaman Air Kolam
Seiring berjalannya waktu air pada kolam ikan lele akan berkurang karena banyak faktor, salah satunya adalah akibat penguapan. Oleh sebab itu kita harus secara teratur mengontrol ketinggian air kolam dalam posisi normal. Tingkat kolam lele di bulan pertama adalah 20 cm, bulan kedua 40 cm, dan bulan ketiga 80 cm.
Jangan sampai air kolam ikan lele terlalu dangkal karena dapat memicu panas yang berlebihan dan membuat ikaln lele mati. Untuk membuat kolam lebih teduh, bisa ditambahkan tanaman seperti eceng gondok atau teratai liar.
Pemberian Makan dan Pencegahan Penyakit Pada Ikan
Jadwal pemberian makan pada ikan lele adalah pada pukul 07:00, 17:00, dan 22:00. Akan tetapi pada kondisi tertentu misalnya saat melihat ikan lele aktif dan mendorongkan kepalanya kepermukaan air, kita bisa memberikan waktu makan tambahan. Dalam pemberian pakan ikan lele, disarankan menggunakan pakan jenis sentrat 781-1 yang didalamnya sudah terkandung nutrisi yang dibutuhkan lele, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Memberi makan ikan lele juga tidak bisa dilakukan sembarang, tidak diperbolehkan memberi makan berlebihan dengan harapan ikan akan lebih cepat besar. Justru makanan yang tidak habis akan mengendap di dasar kolam dan bisa menjadi sumber penyakit bagi ikan lele dan beresiko menggagalkan budidaya ikan lele kita.
Untuk meminimalisir resiko serangan hama dan penyakit pada ikan, kita bisa membuat pelindung pada kolam untuk mencegah masuknya hewan liar dan untuk mencegah penyakit pada ikan kita bisa memberikan obat-obatan yang tersedia di toko perikanan. Karena jika tidak dilakukan pencegahan yang demikian, bisa saja memengaruhi jumlah produksi budidaya ikan lele.
Baca Juga : Pengertian Agribisnis
Panen dan Paska Panen
Pada umumnya ikan lele dapat dipanen sesudah 3 bulan. Proses panen ikan lele ini dapat dilakukan dengan menyortir ikan dengan ukuran 4-7 ekor per kilogram. Karena ukuran ikan tersebut sudah bisa dikategorikan ukuran ikan lele yang layak dikonsumsi.
Sesudah masa panen selesai kita tidak bisa langsung menebar bibit ikan lele untuk proses budidaya ikan lele yang selanjutnya. Sebaiknya kolam dibersihkan terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada kotoran sisa pakan ikan atau ikan lele yang masih tertinggal di kolam.
Karena jika sudah terlanjur menebar bibit maka sudah dipastikan bibit itu akan habis dimakan ikan lele yang tertinggal tadi. Kira-kira demikianlah tips memulai bisnis budidaya atau ternak ikan lele yang bisa dibagikan, semoga bermanfaat bagi para pemula bisnis, khususnya dalam berternak lele.