Dinda Kirana dan Rahasia Popularitasnya Sebagai Vlogger
Rahasia popularitas vlog ala anak muda masa kini adalah dengan mengakrabkan diri dengan perkembangan teknologi, apalagi dengan internet dan dunia maya. Anak-anak muda seakan berlomba menunjukkan eksistensinya melalui media sosial. Tidak sedikit juga yang membuat diari melalui video log (vlog).
Youtube menjadi salah satu media untuk menyebarkan video konten positif ala millennial, sekaligus untuk memperkenalkan diri kepada dunia. Sebutan untuk pembuat video log atau vlog adalah vlogger, dan salah satu vlogger yang sedang naik daun adalah Dinda Kirana. Ini juga karena dia menggunakan youtube sebagai tempat berbagi informasi positif kepada semua pelanggan kanalnya.
Isi vlognya sebetulnya hal-hal ringan mulai dari pada saat dirinya jalan-jalan keluar negeri ke Korea atau Thailand atau hanya sekadar saat menjajal makanan-makanan yang sangat pedas. Vlog pertama Dinda di upload pada tanggal 16 januari 2016, dan hingga saat ini dirinya sudah memiliki sekitar 66.000 subsribers atau pelanggan. Dan videonya juga sudah diputar lebih dari 4 juta kali.
Sebetulnya apa sih yang menjadi kunci keberhasilan Dinda Kirana, mengingat waktu yang diperlukan untuk mencapai angka tersebut terbilang cukup singkat.
Jawabnya sungguh sederhana, Dinda hanya mengatakan supaya menggunakan media sosial untuk hal atau karya yang positif saja. Dinda menjawab demikian ketika dirinya hadir menjadi bintang tamu untuk seminar ‘Sosialisasi Literasi Cerdas Bermedia Sosial’, di Makassar, Sabtu (11/11/2017).
Seminar tersebut dilakukan oleh Mudamudigital untuk menjadi sarana generasi muda berbagi ilmu dengan pakar digital Indonesia. Mudamudigital adalah bagian dari program literasi digital yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Tidak hanya Mudamudigital, tapi pada seminar itu ada juga program SiBerkreasi dan Firal. Konten internet yang positif dan inspiratif yang dimaksud bisa di akses di www.mudamudigital.id atau follow akun sosial media Twitter, Facebook, Instagram dan YouTube @Mudamudigital.
Dinda menambahkan jika karya yang positif sangat bisa menarik keinginan banyak orang untuk melihat dan akan membagikannya kembali kepada orang lain dengan senang hati.
Dinda memilih membuat vlog tentang perjalan sebagai salah satu tema favoritnya karena dapat membantu orang lain yang nantinya hendak melakukan perjalanan ke tempat tersebut.
Dinda juga menjelaskan agar pembuat konten memperhatikan kemasannya, dan bukan hanya terfokus dengan isi kontennya. "Perlu diperhatikan penampilan dan gaya kita bermedsos. Jangan cuma fokus pada objek. Kemasannya bagaimana, isinya bagaimana?" katanya.
Dinda memproduksi videonya sendiri, hal tersebutlah yang mengharuskannya mempelajari teknik pengambilan gambar hingga proses editing. Dia menambahkan bahwa dengan mengerjakannya sendiri maka pesan yang ingin disampaikan kepada penonton akan lebih mudah disampaikan, dan itu akan memberi kepuasan tersendiri.
Dalam seminar yang didominasi peserta berstatus mahasiswa tersebut, Dinda menyarankan supaya para vlogger pemula menemukan role model mereka terlebih dahulu untuk dijadikan inspirasi. Dengan demikian mereka bisa punya kiblat agar dapat mengemas informasi yang ingin mereka sampaikan di sosial media, yang akhirnya bisa membawa mereka kepada popularitas.
Baca Juga : Mengontrol Penggunaan Sosial Media dengan Baik
Baca Juga : Mengontrol Penggunaan Sosial Media dengan Baik
Tema konten yang dibagikan juga tidak boleh sembarangan dan benar-benar diperhatikan untuk mencegah lahirnya haters. Terus, seperti apa metode terbaik menghadapi haters?, ya bisa dengan hanya membagikan konten yang positif, tidak membagikan hoaks, dan hanya menyebarkan kebaikan. Jika sudah ada yang memancing hate speech, jangan mudah terpancing. Kira-kira seperti itulah yang dijelaskan Dinda, dan dia juga mengingatkan supaya vlogger tidak membuat konten yang cuma cari sensasi.
Bagaimana menurut anda? Tidak begitu sulit kan? apa sudah ada minat membuat vlog secara profesional?