Dampak Positif Mengontrol Asupan Gula Selama Berpuasa untuk Kesehatan Kulit
saturadar.com | Pilihan menu selama bulan puasa biasanya tinggi gula dan lemak. Hal ini nantinya tidak hanya berpengaruh pada lingkar pinggang, tapi makanan yang tinggi kadar gula juga memengaruhi kondisi kulit.
Mengonsumsi makanan sumber karbohidrat seperti roti putih, cakes, dan juga nasi memang mengenyangkan, tapi akan cepat juga menaikkan kadar gula darah.
Sama halnya dengan gula, kadar gula darah yang tinggi bisa melemahkan kulit dan berpengaruh pada jaringan kulit seperti kolagen. Jika sering menonsumsi makanan manis, cadangan kolagen dalam tubuh cepat berkurang dan kulit akan lebih cepat keriput.
The American Heart Association menyarankan supaya wanita mengonsumsi tidak lebih dari 6 sendok teh gula setiap hari atau setara dengan 100 kalori.
Dr.Carl Thornfeldt ahli dermatologi mengatakan, mengonsumsi gula memberikan dua efek pada kulit, yaitu mengaktifkan peradangan dan mengikat kolagen yang fungsinya adalah membuat kulit kencang. Jadi jika terlalu sering mengonsumsi gula, lama kelamaan akan terjadi peradangan kronik.
Peradangan inilah yang nantinya membuat adanya jerawat dan mempercepat timbulnya tanda-tanda penuaan. Oleh sebab itu sebaiknya asupan gula harus mulai dibatas.
Untuk membuka puasa misalnya, akan lebih baik mengonsumsi jus buah tanpa gula daripada memilih es teller atau sop buah dengan susu dan gula cair. Dan jika sudah mengonsumsi makanan manis seperti kolak, sebaiknya jangan lagi ditambah dengan minuman manis, tapi konsumsilah air putih.