Berolahraga Dengan Aktif Tidak Jadi Jaminan Terhindar dari Serangan Jantung
saturadar.com | Berolahraga secara rutin tidak pasti membuat anda terhindar dari serangan jantung, terlebih jika sudah mempunyai riwayat sakit jantung didalam keluarga.
Seperti yang dikatakan dr Firman Leksmono SpJP FIHA bahwa meskipun seseorang rutin melakukan olahraga tetap saja ada beberapa orang yang beresiko terkena serangan jantung. Dokter spesialis jantung ini juga menyebutkan olahraga yang membuat percepatan detak jantung naik dan turun secara drastis, seperti tenis dan futsal yang bisa menjadi salah satu pemicu serangan jantung.
Menurutnya, olahraga seperti jogging, bersepeda, jalan santai atau berenang dengan intensitas maksimal 30 menit per hari dan dilakukan 3 kali per minggu adalah jenis pilihan olahraga bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung. Sedangkan untuk orang yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit jantung, tidak akan menjadi masalah jika melakukan olahraga seperti bermain futsal, tenis atau yang lainnya.
Nyeri pada dada tidak selalu disebabkan karena jantung, karena bisa juga penyebabnya adalah dari paru-paru, otot, sendi dan lainnya. Sedangkan pada sakit jantung, gejala yang sering terjadi adalah nyeri pada dada seolah ditindih beban yang berat.
Jika seseorang tidak mengetahui dan tidak dapat mendeteksi posisi nyeri pada dada, maka sebaiknya segera berkontasi karena ini merupakan salah satu gejala spesifik penyakit jantung.
Wanita lebih beruntung karena memiliki hormon estrogen yang tinggi dan dapat menjaga pembuluh darah. Itulah yang membuat Pria lebih rantan terkena penyakit jantun koroner. Akan tetapi setelah memasuki tahap menopause, resiko serangan jantung koroner pada Pria dan Wanita menjadi nyaris setara. Seiring hormon estrogen terus yang berkurang pada tubuh wanita.